PASAR PATI
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
PASAR PATI

Kumpulan semua warga pati dan sekitarnya untuk menjalin persahabatan

Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Login

Lupa password?



RSS feeds

Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Statistics
Total 38 user terdaftar
User terdaftar terakhir adalah enjelins

Total 2237 kiriman artikel dari user in 567 subjects

You are not connected. Please login or register

Sejarah Runtuhnya Kerajaan Majapahit part V

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

whotte2


Admin

Berdirinya Ponorogo.
Ki Ageng Kutu, Adipati Wengker, sebenarnya
masih keturunan bangsawan Majapahit. Beliau
masih keturunan Raden Kudha Merta, ksatria dari
Pajajaran yang melarikan diri bersama Raden
Cakradhara. Raden Kudha Merta berhasil
menikah dengan Shri Gitarja, putri Raden Wijaya,
Raja Pertama Majapahit. Sedangkan Raden
Cakradhara berhasil menikahi
Tribhuwanatunggadewi, kakak kandung Shri
Gitarja.
Dari perkawinan antara Raden Cakradhara
dengan Tribhuwanatunggadewi inilah lahir Prabhu
Hayam Wuruk yang terkenal itu. Sedangkan Raden
Kudha Merta, menjadi penguasa daerah Wengker,
yang sekarang dikenal dengan nama Ponorogo.
Ki Ageng Kutu adalah keturunan dari Raden
Kudha Merta dan Shri Gitarja.
Melihat Majapahit, dibawah pemerintahan Prabhu
Brawijaya bagaikan harimau yang kehilangan
taringnya, Ki Ageng Kutu, memaklumatkan perang
dengan Majapahit.
Prabhu Brawijaya atau Prabhu Kertabhumi
menjawab tantangan Ki Ageng Kutu dengan
mengirimkan sejumlah pasukan tempur Majapahit
dibawah pimpinan Raden Bathara Katong, putra
selir beliau.
Peperangan terjadi. Pasukan Majapahit terpukul
mundur. Hal ini disebabkan, banyak para prajurid
Majapahit yang membelot dari kesatuannya dan
memperkuat barisan Wengker. Pasukan yang
dipimpin Raden Bathara Katong kocar-kacir.
Raden Bathara Katong yang merasa malu karena
telah gagal menjalankan tugas Negara, konon
tidak mau pulang ke Majapahit. Dia bertekad,
bagaimanapun juga, Wengker harus ditundukkan.
Inilah sikap seorang Ksatria sejati.
Ada seorang ulama Islam yang tinggal di Wengker
yang mengamati gejolak politik itu. Dia bernama
Ki Ageng Mirah. Situasi yang tak menentu seperti
itu, dimanfaatkan olehnya. Dia mendengar Raden
Bathara Katong tidak pulang ke Majapahit, dia
berusaha mencari kebenaran berita itu. Dan
usahanya menuai hasil. Dia berhasil menemukan
tempat persembunyian Raden Bathara Katong.
Dia menawarkan diri bisa memberikan solusi
untuk menundukkan Wengker karena dia sudah
lama tinggal disana. Raden Bathara Katong
tertarik. Namun diam-diam, Ki Ageng Mirah,
menanamkan doktrin ke-Islam-an dibenak Raden
Bathara Katong. Jika ini berhasil, setidaknya peng-
Islam-an Wengker akan semakin mudah, karena
Raden Bathara Katong mempunyai akses langsung
dengan militer Majapahit. Jika-pun tidak berhasil
membuat Raden Bathara Katong memeluk Islam,
setidaknya, kelak dia tidak akan melupakan
jasanya telah membantu memberitahukan titik
kelemahan Wengker. Dan bila itu terjadi, Ki Ageng
Mirah pasti akan menduduki kedudukan yang
mempunyai akses luas menyebarkan Islam di
Wengker.
Dan ternyata, Raden Bathara Katong tertarik
dengan agama baru itu.
Selanjutnya, Ki Ageng Mirah mengatur rencana.
Raden Bathara Katong harus pura-pura meminta
suaka politik di Wengker. Raden Bathara Katong
harus mengatakan untuk memohon perlindungan
kepada Ki Ageng Kutu. Dia harus pura-pura
membelot dari pihak Majapahit.
Ki Ageng Kutu pasti akan menerima pengabdian
Raden Bathara Katong. Ki Ageng Kutu pasti akan
senang melihat Raden Bathara Katong telah
membelot dan kini berada di fihaknya. Manakala
rencana itu sudah berhasil, Raden Bathara Katong
harus mengutarakan niatnya untuk
mempersunting Ni Ken Gendhini, putri sulung Ki
Ageng Kutu sebagai istri. Mengingat status Raden
Bathara Katong sebagai seorang putra Raja
Majapahit, lamaran itu pasti akan disambut
gembira oleh Ki Ageng Kutu..
Dan bila semua rencana berjalan mulus, Raden
Bathara Katong harus mampu menebarkan
pengaruhnya kepada kerabat Wengker. Dia harus
jeli dan teliti mengamati titik kelemahan Wengker.
Ni Ken Gendhini, putri Ki Ageng Kutu bisa
dimanfaatkan untuk tujuan itu.
Bila semua sudah mulus berjalan, dan bila
waktunya sudah tepat, maka Raden Bathara
Katong harus sesegera mungkin mengirimkan
utusan ke Majapahit untuk meminta pasukan
tempur tambahan.
Bila semua berjalan lancar, Wengker pasti jatuh!
Raden Bathara Katong melaksanakan semua
rencana yang disusun Ki Ageng Mirah. Dan atas
kelihaian Raden Bathara Katong, semua berjalan
lancar.
Ki Ageng Kutu, yang merasa masih mempunyai
hubungan kekerabatan jauh dengan Raden
Bathara Katong, dengan suka rela berkenan
memberikan suaka politik kepadanya. Ditambah,
ketika Raden Bathara Katong mengutarakan
niatnya untuk mempersunting Ni Ken Gendhini, Ki
Ageng Kutu serta merta menyetujuinya.
Rencana bergulir. Umpan sudah dimakan. Tinggal
menunggu waktu.
Ni Ken Gendhini mempunyai dua orang adik laki-
laki, Sura Menggala dan Sura Handaka. ( Sura
Menggala = baca Suromenggolo, sampai sekarang
menjadi tokoh kebanggaan masyarakat Ponorogo.
Dikenal dengan nama Warok Suromenggolo :
Damar Shashangka

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik